Chorus
Jangan jerah bila kita tertindas..
Tebas dia karena kita garis keras 2x
Mereka hanya bisa, menusuk pedang , belakang punggung mu
Pasang jadi pada platuk pistol membidik dirimu
Mereka berkendara lapis baja menghadang langkah mu
Luncukan peluru ke dalam tubuh mu
Dasar pengecut! Buka seragam otak idiot pikiran kolot sudah berani bilang patriot
Dasar pengecut pikiran kotor raja koruptor koloni oplosan dalang segudang eksekutor
Dalam hiruk pikuk negeri suap semakin tidak terkendali
Taring berbisah siap memangsa mimpi anak negeri
Prostitusi tangan besi masi tidak manusiawi
Cuuh!! Tiada henti pahit pasti menghantui..
Dan kini kami kembali
Bawa rima dan di bagi bagi
Bersama amunisi tangan besi
Kumpulan para pasukan kumuh all ma homie
Eyo one two one two
Hati-hati kamu yang disitu
Ku tak perduli dengan siapa dirimu
Sudah-sudah mati dirimu
Dan dirimu tak berguna di depan ku
Eyo mother *****er !!
Daratan hampa tanpa makna Dari akta terevolusi sebuah fakta Dari hunusan para mc mengubar prosa Dari
asa hingga sarana kertas berkala Di mana tawa melihat manusia berpenyakitan Sebuah monitor yang
tertutup barisan militan Demi keagungan rela untuk menghancurkan apakah arti makna keadilan
Matilah kau … Ciargh !!
Pembual janji janji…
Para pemimpin negeri kami…
Gatheli gatheli !!
Kamu pikir kita hanya basa basi..
Posisi strategi segala sisi- sisi..
Masih ku tak mengerti …
Dengan kondisi saat ini..
Mau di bawa kemana politik kita hanya biasa saja..
Tak ada apa hanya fiktif belaka …
Chorus
Jangan jerah bila kita tertindas..
Tebas dia karena kita garis keras 4x
Rima kutukan pada delegasi tanpa kompromi
Serupa hunusan belatih pada kolomi pengepal jemari
Kau yang memaksa kami menyulut amarah pada nadi
Yang menagih jani pahlawan palsu serupa genbi
Kutantang satir dengar sairku sebagai matir
Oplosan undang-undang terkoordinir membawa kita ke titik nadir
Dominasi hirarki fasih berkawih terror dan horror
Saat di mana semua menaggi fakta ilusi testamen anti terror
Dominasi arogansi ciptakan takdir kutukan
Menggiring kebebasan pada pusara di tengah rutan
Haruskah kita terdiam saat identitas di gantikan nisan
Waktu telah tiba untuk membakar raga arsitek pemiskinan
Chorus
Jangan jerah bila kita tertindas..
Tebas dia karena kita garis keras 4x
Jangan jerah bila kita tertindas..
Tebas dia karena kita garis keras 2x
Mereka hanya bisa, menusuk pedang , belakang punggung mu
Pasang jadi pada platuk pistol membidik dirimu
Mereka berkendara lapis baja menghadang langkah mu
Luncukan peluru ke dalam tubuh mu
Dasar pengecut! Buka seragam otak idiot pikiran kolot sudah berani bilang patriot
Dasar pengecut pikiran kotor raja koruptor koloni oplosan dalang segudang eksekutor
Dalam hiruk pikuk negeri suap semakin tidak terkendali
Taring berbisah siap memangsa mimpi anak negeri
Prostitusi tangan besi masi tidak manusiawi
Cuuh!! Tiada henti pahit pasti menghantui..
Dan kini kami kembali
Bawa rima dan di bagi bagi
Bersama amunisi tangan besi
Kumpulan para pasukan kumuh all ma homie
Eyo one two one two
Hati-hati kamu yang disitu
Ku tak perduli dengan siapa dirimu
Sudah-sudah mati dirimu
Dan dirimu tak berguna di depan ku
Eyo mother *****er !!
Daratan hampa tanpa makna Dari akta terevolusi sebuah fakta Dari hunusan para mc mengubar prosa Dari
asa hingga sarana kertas berkala Di mana tawa melihat manusia berpenyakitan Sebuah monitor yang
tertutup barisan militan Demi keagungan rela untuk menghancurkan apakah arti makna keadilan
Matilah kau … Ciargh !!
Pembual janji janji…
Para pemimpin negeri kami…
Gatheli gatheli !!
Kamu pikir kita hanya basa basi..
Posisi strategi segala sisi- sisi..
Masih ku tak mengerti …
Dengan kondisi saat ini..
Mau di bawa kemana politik kita hanya biasa saja..
Tak ada apa hanya fiktif belaka …
Chorus
Jangan jerah bila kita tertindas..
Tebas dia karena kita garis keras 4x
Rima kutukan pada delegasi tanpa kompromi
Serupa hunusan belatih pada kolomi pengepal jemari
Kau yang memaksa kami menyulut amarah pada nadi
Yang menagih jani pahlawan palsu serupa genbi
Kutantang satir dengar sairku sebagai matir
Oplosan undang-undang terkoordinir membawa kita ke titik nadir
Dominasi hirarki fasih berkawih terror dan horror
Saat di mana semua menaggi fakta ilusi testamen anti terror
Dominasi arogansi ciptakan takdir kutukan
Menggiring kebebasan pada pusara di tengah rutan
Haruskah kita terdiam saat identitas di gantikan nisan
Waktu telah tiba untuk membakar raga arsitek pemiskinan
Chorus
Jangan jerah bila kita tertindas..
Tebas dia karena kita garis keras 4x
Tidak ada komentar:
Posting Komentar